Hari
ini adalah hari pertama saya di kota ini setelah dimutasi dari kantor
pusat di Jakarta.
Setelah berkeliling kota mencari rumah kontrakan yang pas dengan kantong, akhirnya saya memutuskan untuk tinggal di sebuah gang di pinggiran kota. Tempatnya sepi, hanya ada 3 rumah di gang tersebut, selebihnya hanya sawah dan kebun warga. Saya sangat suka dengan suasana rumah ini yang tenang, jauh dari keramaian, tapi konon rumah kontrakan ini sudah 2 tahun tidak pernah di tinggali, alasannya??
Ditulis Di Makassar Jumat, 9 Maret 2012
Setelah berkeliling kota mencari rumah kontrakan yang pas dengan kantong, akhirnya saya memutuskan untuk tinggal di sebuah gang di pinggiran kota. Tempatnya sepi, hanya ada 3 rumah di gang tersebut, selebihnya hanya sawah dan kebun warga. Saya sangat suka dengan suasana rumah ini yang tenang, jauh dari keramaian, tapi konon rumah kontrakan ini sudah 2 tahun tidak pernah di tinggali, alasannya??
Malam
pertama saya di rumah kontrakan yang baru. Betul betul sunyi sepi, yang
kedengaran hanya bunyi serangga malam dan sayup sayup raungan kendaraan
di jalan tol yang berjarak sekitar 1,5 km dari rumah kontrakanku. Di
sela-sela bunyi serangga dan deru mobil tiba-tiba saya mendengar suara
seorang perempuan, sayup-sayup bahkan hampir tidak terdengar.
Jam
menunjukkan pukul 12 malam, suara kendaraan di jalan tol semakin
berkurang, suara serangga semakin jelas dan suara perempuan itu juga
semakin jelas. Padahal di gang ini cuma ada 3 rumah, rumah pemilik
kontrakan di mulut gang, rumah kosong di tengah gang dan rumah
kontrakanku diujung gang. Lantas dari mana suara perempuan itu? Rumah
berpenghuni terdekat dari rumah kontrakanku berjarak kurang lebih 200
meter, sangat mustahil untuk mendengar suara perempuan dari jarak
tersebut. Baiklah, karena kelelahan, saya tidak menggubris suara (yang
menurut saya aneh) itu.
Keesokan
harinya, karena harus lembur maka saya terpaksa pulang agak larut
malam. Tiba di mulut gang jam di tangan saya sudah menunjuk angka 11.17,
kondisi gang yang gelap membuat bulu kuduk begidik, dan hanya bermodal
cahaya dari sebuah HP saya melintasi gang ini. Di depan rumah kosong di
tengah gang tiba-tiba saya terhenyak!! Ada suara benda yang dibanting
ke lantai disusul suara cekikikan seorang perempuan, ya!! Dari dalam
rumah kosong ini sumber suara tersebut..
Tanpa pikir panjang, saya berlari menuju rumah kontrakanku, enyahkan rasa penasaran itu karena rasa takut yang besar.
Tiba
dikamar, saya masih syok! Ribuan pertanyaan tiba-tiba muncul di
kepalaku, siapa? Setan? Hantu? Manusia? Tapi sedang apa dirumah kosong
itu? Mungkin suara itulah yang kudengar semalam, SUARA SEORANG PEREMPUAN
DI RUMAH KOSONG, TENGAH MALAM!!
***
Bersama
2 orang teman kantor, malam ini kami bertiga bermaksud untuk
membuktikan rasa penasaranku, makhluk apa sebenarnya yang ada di dalam
rumah kosong tersebut?
Seperti
malam sebelumnya, ambil lembur dikantor sampai harus pulang agak tengah
malam. Kami bertiga sudah sampai di mulut gang, dan tekad kami bulat
untuk masuk kerumah kosong tersebut dan membuktikan makhluk apa yang di
dalam??
Tepat
di depan rumah kosong, kami bertiga terdiam dan saling menyemangati.
Seperti malam kemarin, suara perempuan itu pun kembali terdengar,
cekikikan seperti suara seorang kuntilanak, tapi benarkah kuntilanak??
Kami
bertiga perlahan memasuki halaman rumah kosong ini, suara itu semakin
jelas dan tiba-tiba hilang! Apakah karena makhluk itu sudah mengetahui
kedatangan kami?? Entahlah! Pikirku.
Kini,
kami sudah berada 1 langkah di depan pintu rumah kosong ini. Suara itu
kembali terdengar, dan tiba-tiba hening lagi, itulah kejadian yang kami
rasakan saat semakin dekat dengan sumber suara. Saya meraih gagang
pintu, dan kebetulan pintu ini tidak terkunci, kami bertiga masuk ke
ruang tengah rumah ini, susana semakin mencekam kami rasakan dengan
kondisi rumah yang lembab.
Suara
itu semakin jelas, berasal dari salah satu ruangan di rumah kosong ini.
Bermodal senter kecil yang lumayan menerangi langkah, kami bertiga
menuju ke ruangan sumber suara itu, sebuah kamar di bagian belakang
rumah. Bulu kuduk semakin berdiri tegang, tidak lagi terdengar suara
dari teman-temanku, kami semua terdiam menantikan kejadian apa yang akan
terjadi berikutnya?
Di
depan kamar sumber suara, suara perempuan itu tiba-tiba berubah aneh,
menggurau, tertawa dan sesekali cekikikan. Kami bertiga melangkah masuk
melewati pintu kamar dan…
***
Suara
itu tiba-tiba hilang! Ya hilang! Cahaya senter menerangi seluruh
ruangan 3 x 3m ini. Di kamar ini hanya ada sebuah lemari yang posisinya
serong dan menutupi salah satu sudut ruang kamar. Kemana suara
cekikikan perempuan tadi? Beberapa detik kemudian kembali terdengar
suara perempuan, tapi suara ini agak beda dengan sebelumnya, suara lirih
minta tolong…
Kami
semakin penasaran, betulkah suara itu bersumber dari seorang manusia?
Ataukah makhluk gaib?? Kami yakin bahwa sumber suara itu berada di balik
lemari yang menutupi salah satu sudut kamar. Setelah mengumpulkan
seluruh keberanian, kami pun melangkah menuju balik lemari.
Dan…
dibalik lemari tersebut tampak sosok seorang perempuan dengan posisi
duduk sambil satu tangan memeluk lutut dan tangan lain terborgol, apakah
sosok perempuan ini manusia? Atau hantu yang berwujud manusia? Tapi
mengapa tangannya terborgol?
***
Keesokan
pagi, sang pemilik rumah kontrakan sudah berdiri di depan rumah kosong
yang kami datangi semalam. Di temani beberapa warga, pemilik kontrakan
menjelaskan kepada kami bahwa perempuan yang berada di rumah kosong
tersebut adalah keluarga beliau yang sakit jiwa dan sengaja “diamankan”
di rumah kosong tersebut agar tidak mengganggu warga lain.
Ditulis Di Makassar Jumat, 9 Maret 2012
No comments:
Post a Comment