Sulawesi
Selatan adalah propinsi yang memiliki air terjun terbanyak di pulau
Sulawesi, tak kurang dari 30 air terjun dengan tinggi, tingkatan dan
debit air yang beraneka ragam ada di Sulawesi Selatan.
Dari sekian banyak air terjun tersebut, tak lebih dari 50% yang sudah dikelola secara professional oleh pemerintah atau pun swasta. Dari sekian banyak air terjun tersebut, kali ini kami akan bercerita tentang air terjun Parangloe.
Air terjun Parangloe terletak di desa Parangloe kecamatan Parangloe kabupaten Gowa. Dapat ditempuh dengan perjalanan darat kurang lebih sekitar 1-1,5 jam atau sekitar 43 KM dari kota Makassar. Namun jarak tempuh tersebut bisa di minimalisir bila melalui jalur Hertasning baru – Pattalassang, start dari lapangan Hertasning kami hanya menempuh jarak 29 KM, kemudian dilanjutkan berjalan kaki sekitar 2 KM untuk sampai ke air terjun.
Dari sekian banyak air terjun tersebut, tak lebih dari 50% yang sudah dikelola secara professional oleh pemerintah atau pun swasta. Dari sekian banyak air terjun tersebut, kali ini kami akan bercerita tentang air terjun Parangloe.
Air terjun Parangloe terletak di desa Parangloe kecamatan Parangloe kabupaten Gowa. Dapat ditempuh dengan perjalanan darat kurang lebih sekitar 1-1,5 jam atau sekitar 43 KM dari kota Makassar. Namun jarak tempuh tersebut bisa di minimalisir bila melalui jalur Hertasning baru – Pattalassang, start dari lapangan Hertasning kami hanya menempuh jarak 29 KM, kemudian dilanjutkan berjalan kaki sekitar 2 KM untuk sampai ke air terjun.
Air Terjun Parangloe Yang Eksotik (Dok. @rerealfareezy)
Sekitar
13 KM dari bendungan Bili-bili anda akan menemukan kantor dinas
kehutanan dan pengendali kebakaran hutan di sebelah kiri jalan. Nah,
tepat sisi timur kantor tersebut ada jalan berbatu agak menanjak, di
situlah jalur masuk ke air terjun Parangloe. Dibutuhkan sedikit
kejelian, karena tidak ada satu pun petunjuk yang mengarahkan ke air
terjun Parangloe, namun bila kita bertanya ke warga sekitar mereka akan
mengarahkan anda menemukan jalan ke air terjun tersebut.
Tempat Penitipan Motor (Dok. @rerealfareezy)
Setelah
melewati kantor kehutanan, tepat di ujung pagar ada sebuah bangunan di
sebelah kanan, sebuah rumah pengawas hutan dan demplot penggemukan sapi
milik warga. Halamannya cukup luas, bisa menampung hingga seratus motor,
di sinilah biasanya pengunjung menitipkan kendaraan sebelum melanjutkan
perjalanan dengan berjalan kaki. Di musim hujan seperti ini sangat
dianjurkan untuk tidak membawa kendaraan ke kawasan air terjun, selain
karena jalannya yang licin, di sepanjang jalan banyak pohon-pohon
tumbang yang melintang yang pasti akan mengganggu perjalanan anda.
Jalan Ke Air Terjun Parangloe (Dok. @rerealfareezy)
Dari
tempat penitipan motor, kita akan berjalan sekitar 2 KM dengan medan
jalan yang berbatu bahkan sebagian berlumpur. Sebenarnya jalan dengan
lebar sekitar 3 meter sudah tersedia sampai di air terjun, tapi
kondisinya sangat tidak layak untuk kendaraan bermotor, ditambah lagi
banyak pohon tumbang yang melintang di tengah jalan. Menyusuri jalan
berbatu, dengan kemiringan sampai 30 derajat sebenarnya adalah nilai
plus dari perjalanan ke air terjun Parangloe, kita bisa dengan leluasa
menikmati hutan tropis yang masih asri, hutan yang rimbun menjadi
pelindung dari panas matahari, ditambah lagi bunyi-bunyian yang
dikicaukan oleh burung-burung liar yang banyak di hutan tersebut.
Pohon-pohon Tumbang Yang Menghalangi Perjalanan (Dok. @rerealfareezy)
Setelah
berjalan kaki sekitar 2 KM, terdengarlah gemuruh air terjun, di sebuah
tanah lapang selebar lapangan volley jalur akan terpisah, untuk menuju
ke dasar air terjun maka kita akan mengambil jalur kiri ditandai dengan
sebuah prasasti korban air terjun Parangloe. Dari prasasti tersebut
perjalanan akan semakin ekstrim, sudut kemiringan jalan hingga 45
derajat ditambah lagi jalan yang licin. Namun semua pasti akan terbayar
begitu anda sampai di bawah di dasar air terjun, pemandangan yang luar
biasa tersaji indah di depan mata, air terjun Parangloe.
Salah Satu Prasasti Korban Air Terjun Parangloe (Dok. @rerealfareezy)
Air
terjun Parangloe memiliki karakteristik air terjun yang bertingkat
dengan susuan batu yang menarik dengan airnya yang jernih karena
bersumber dari pegunungan. Sungai dengan lebar antara 10 meter – 20
meter menghasilkan debit air yang cukup melimpah di musim hujan, tapi
sebaliknya akan sangat minim saat musim kemarau. Inilah air terjun
Parangloe, salah satu air terjun paling indah di Sulawesi Selatan.
(Dok. @rerealfareezy)
No comments:
Post a Comment