Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Menikmati Segarnya Sumpang Bita Pangkep

Menikmati Segarnya Sumpang Bita Pangkep
Tak jauh dari kawasan wisata alam Leang Lonrong (Baca: Leang Lonrong), masih di Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, terdapat sebuah kawasan situs peninggalan peradaban Pra Sejarah, Sumpang Bita. Sumpang Bita berada di Desa Sumpang Bita, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene (Pangkaje'ne Kepulauan). Berada sekitar 55 Kilometer sebelah utara Kota Makassar, dengan posisi koordinat 4°54'39 LS dan 119°38'58 BT. Untuk sampai ke tempat ini, dari pertigaan ke Leang Lonrong masih menempuh jarak sekitar 4-5 kilometer melewati kelurahan Tonasa.

Di kawasan Sumpang Bita terdapat dua leang (goa) yang masing-masing disebut Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi. Kedua leang ini letaknya agak berjauhan, dibatasi oleh bukit kapur.
Leang Sumpang Bita, memiliki langit-langit yang tinggi dan melandai ke belakang, mulut goa menghadap ke timur. Leang Sumpang Bita didominasi oleh lukisan dinding gua (rock art) yang cukup banyak, selain itu dapat dijumpai alat litik, maka dapat disimpulkan bahwa Leang Sumpang Bita adalah tempat upacara sakral pada jaman manusia pra sejarah. 

Masih di Leang Sumpang Bita, pada ruang bagian utara terdapat sebuah lukisan berupa babi rusa (Elaphurus davidanus) yang sedang meloncat. Di depan lukisan tersebut terdapat sejumlah lukisan gambar tangan manusia, ada pula lukisan sampan yang di atasnya terdapat lukisan dua ekor babi rusa dengan posisi kepala ke bawah. Gua Sumpang Bita ditemukan oleh Frist dan Paul Sarassin dari Swiss pada tahun 1902.


Selain daya tarik sejarah, kawasan Sumpang Bita juga memiliki daya tarik lain berupa pemandangan yang asri dan bersih. Jalan dan taman diatur sedemikian rupa, pohon-pohon berjejer rapi dipadu dengan hamparan rumput hijau, cukup memanjakan mata. Jalur pedestrian sudah kita temukan saat pertama melewati gerbang, meskipun kendaraan lalu lalang di jalan utama, para pejalan akan tetap aman menikmati perjalanan di jalur pedestrian. Setelah berjalan kaki sekitar 200 meter dari gerbang, pengunjung akan digiring untuk melewati anak tangga yang sangat banyak, sehingga warga dan pengunjung menamakannya "tangga seribu". Jalur tangga seribu melewati celah-celah bebatuan, naik turun hingga ke anak tangga paling atas yang berakhir di sebuah kolam kecil, kolam penampungan air yang keluar sumber air dari celah batu. 


Pengunjung dapat berisitirahat di sekitar kolam. Terdapat beberapa gazebo serta kamar mandi untuk ganti pakaian bagi pengunjung yang ingin merasakan sejuknya air kolam. Di kawasan Sumpang Bita ini juga terdapat bangunan rumah panggung yang katanya bisa digunakan pengunjung untuk menginap.

R.A 28072016

No comments:

Bottom Ad [Post Page]