Apa yang akan anda lakukan bila berada di tengah hutan yang asing,
sendirian tanpa alat komunikasi, makanan, obat-obatan dan segala yang anda
butuhkan? Survive! Yaa itulah jawabannya, anda harus bertahan hidup dengan
memanfaatkan apa yang alam sediakan.
Pada dasarnya manusia dianugerahi insting
untuk bertahan hidup, namun alangkah baiknya bila kita membekali diri dengan
pengetahuan survival. Sebab, kita tak akan tahu kapan bencana/musibah menimpa?
Survival adalah kemampuan untuk dapat bertahan hidup dari keadaan
yang kurang menguntungkan, sampai terjalin komunikasi dengan pihak luar. Survival
dapat juga diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup dan keluar dari
keadaan yang sulit atau kritis.
Batas kemampuan manusia dalam berusaha adalah ketika PINGSAN atau
MATI, sebelum hal itu terjadi maka pantang bagi kita untuk putus asa!
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk
keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain :
• Keadaan
alam (cuaca dan medan)
• Keadaan
mahluk hidup di sekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan
diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
• Banyaknya
kesulitan-kesulitan biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri
Dalam ilmu
survival dikenal prinsip S.T.O.P yaitu:
S : Stop
& Seating (berhenti dan duduklah), jangan gegabah untuk bertindak,
pertimbangkan kondisi fisik. Sebaiknya mencari tempat yang nyaman, duduk dan
mengatur nafas agar tenang.
T :
Thinking (berpikirlah), setelah tenang barulah kita berfikir untuk melakukan
tahap berikut.
O : Observe
(amati keadaan sekitar), tempat berlindung dari cuaca, hujan, binatang buas. Serta
apa saja yang bisa dimakan?
P : Planning
(rencana) buatlah rencana mengenai tindakan yang akan dilakukan selanjutnya
Aspek yang muncul dalam menghadapi survival:
• Psikologis:
panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, bosan, putus asa dan lain-lain
Pengaruh
psikologis yang disebabkan karena perasaan terasing.
• Fisiologis:
sakit, lapar, haus, luka, lelah dan lain-lain.
Pengaruh
fisiologis yang disebabkan karena kelelahan & kurang tidur
• Lingkungan:
panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna dan sebagainya.
Survival Kit:
Saat anda akan bepergian, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan
Survival Kit, yaitu peralatan-peralatan yang akan membantu anda saat berada
dalam kondisi survive. Wadah Survival Kit bisa dari tas kecil, kotak atau wadah
lain yang kecil dan praktis dibawa.
Survival
Kit terdiri dari:
• Korek api
• Lilin
• Batu api
• Kaca
pembesar
• Jarum
& benang
• Kail &
senar
• Kompas
• Senter
• Kawat
jerat
• Kawat gergaji
• Pisau
• Tali
• Obat-obatan seperti: (analgetik, anti mencret,
anti gatal, anti malaria dan anti biotik)
Pengetahuan
Wajib Survival:
1. Cara Memperoleh Air
Dalam keadaan survival, air merupakan faktor terpenting dan lebih
penting dari faktor lainnya. Manusia dapat bertahan hidup dengan air saja
hingga 3 minggu, tapi manusia hanya mampu bertahan hidup tanpa air hanya 3 – 5
hari.
Air
dibedakan 2 macam:
- Air yang tidak perlu dimurnikan, cirinya: tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Contoh: air minum, air dari rotan, air dari tanaman bunga, lumut dan daun-daun lebar.
- Air yang perlu dimurnikan, cirinya: berbau, berwarna dan berasa. Contoh: air sungai besar, air di daerah berbatu, air di daerah kering, air dari batang pisang.
Sumber air
yang dapat langsung diminum:
- Air hujan, dengan menadah, menggali lubang & melapisinya dengan plastik atau tanah liat.
- Air dari tumbuhan.
- Air embun.
- Dengan memanfaatkan uap air dari tanah.
Cara
menyaring air:
• Dengan
baju kaos yang berlapis. Lebih bagus kaos yang berwarna putih karena akan
terlihat jelas bila kaos penyaring tersebut kotor.
• Dengan
menggunakan bambu+kerikil+ijuk yang disusun sedemikian rupa dalam satu wadah.
• Cara lain
dengan mengendapkan air tersebut selama 24 jam.
2. Cara Membuat Api
Fungsi api dalam survival diantaranya sebagai penghangat tubuh,
penerang, menjauhkan binatang buas, memasak, memberi tanda atau kode dan lain-lain.
Jangan membuat api yang besar, buat yang kecil tapi banyak biar fungsi di atas
maksimal dan agar panasnya merata.
Cara
membuat api:
- Memantik, dengan menggesekkan 2 buah benda padat/keras
- Gergaji api (Fire Saw) dengan menggesekkan 2 batang kayu seperti sedang menggergaji
- Fire tong, menggunakan kulit kayu atau rotan kering yang digesek di pohon/kayu kering
3. Cara Membuat Bivak/Shelter
Bivak adalah tempat perlindungan sementara dari dalam keadaan
kritis atau darurat dalam suatu perjalanan atau pengembaraan. Tujuan membuat
perlindungan adalah mendapatkan kenyamanan dalam keadaan darurat untuk
melindungi diri dari faktor alam dan lingkungan.
Bivak
terbagi 2:
- Bivak alam: pohon (pucuk), daun-daun, gua (lobang)
- Bivak modern (ponco)
Jenis
bivak yang dapat dibuat:
• Bivak
standar, adalah bivak yang dengan tali diikat dan direntangkan antara 2 pohon,
kemudian diatasnya ditaruh parasut.
• Bivak sisi
terbuka yaitu dengan cara merontokkan batang-batang kayu dan daun-daun.
Yang perlu
diperhatikan sebelum mendirikan bivak:
• Tempat
harus datar/rata/enak buat tidur.
• Bukan
merupakan jalan hewan,manusia atau air.
• Jangan di
bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan
terlalu merusak alam sekitar.
• Dekat
dengan sumber air, bukan sarang nyamuk/serangga juga tanaman busuk karena
tempat itu tidak sehat dan kurang aman.
• Bukan di
tepi sungai.
• Terlindung
langsung dari angin.
• Aman dari
ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
• Antisipasi
dengan membuat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dan
lain-lain.
4. Cara Mendapatkan Makanan
Patokan memilih makanan dari
tanaman:
• Tanaman
yang dimakan kera juga bisa di makan manusia.
• Hati-hati pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok.
• Hindari makanan yang mengeluarkan getah putih seperti
sabun, kecuali sawo.
Tips
mencoba tanaman yang bisa dimakan:
• Tanaman yang akan dimakan sebaiknya dicoba dulu dengan mengoleskan pada tangan,
lengan, belakang telinga, bibir, dan lidah. Tunggu beberapa saat, bila aman dan tanpa reaksi negative pada kulit
maka tanaman tersebut bisa dimakan.
• Hindari makan tanaman yang rasanya pahit atau asam.
Bagian tumbuhan yang dapat dimakan:
• Dari batangnya: Bagian
tengah batang pohon pisang (putihnya), Bambu yang
masih muda (rebung), Pakis dalamnya berwarna putih, Sagu dalamnya berwarna
putih, Tebu.
• Dari daunnya: Selada air, Rasamala (yang masih muda),
Daun melinjo, Daun singkong.
• Dari akar dan umbi: Ubi jalar, Talas, Singkong.
• Dari buahnya: Arbei, Asam jawa, Juwet.
• Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya: Jamur merang,
jamur kayu.
Cara lain
mendapatkan makanan adalah dengan
membuat trap/perangkap
Macam-macam perangkap:
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Bahan-bahan perangkap: Tali/kawat, umpan, batang kayu, cabang pohon.
Memasak
tanpa panci, memasak bisa dilakukan dengan menggunakan:
- Bambu, seperti membuat lemang, atau dengan membelah/membuka ¼ bagian bamboo kemudian dijadikan wadah memasak.
- Kelapa muda, dengan memasukkan beras ke dalam lobang yang dibuat di bagian atas kelapa. Kemudian masukkan air dan setelah itu dibakar sampai nasi masak.
- Kaos kaki, cuci sampai bersih kemudian masukkan beras ke dalam kaos. Buat lobang di tanah, kemudian masukkan kaos tersebut. Buat api unggun di atas lobang.
- Bungkusan daun & tanah liat, beras yang sudah dicuci kemudian dibungkus daun dan tanah liat pada lapisan berikutnya. Setelah itu dibakar.
- Kaleng bekas, sama seperti menggunakan wadah panic.
5. Pengetahuan Orientasi Medan
- Membaca koordinat
- Menentukan koordinat
- Menggunakan GOOGLE EARTH
- Menggunakan aplikasi OUTDOOR NAVIGATION
- Cara Mengatasi Gangguan Binatang
- Cara Mencari Pertolongan
Untuk point 5, 6 dan 7 akan saya bahas di lain kesempatan.
No comments:
Post a Comment